Wednesday, September 23, 2015

Setting DNS dan Web Server pada ubuntu

Pengertian DNS (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang menyimpan informasi tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan: Internet.

DNS menyediakan alamat IP untuk setiap nama host dan mendata setiap server transmisi surat (mail exchange server) yang menerima surat elektronik (email) untuk setiap domain.

DNS adalah (Domain Name System) yang juga memiliki arti untuk mengidentifikasi setiap komputer sebagai titik dalam suatu jaringan Internet yang menggunakan bantuan sistem protokol internet adress untuk menerjemahkan dari suatu nama domain ke IP dan begitu juga sebaliknya.
(http://www.g-excess.com/pengertian-dan-definisi-dari-dns-domain-name-system.html)

Langkah setting DNS

Adapun langkah-langkah untuk men-setting dns adalah sebagai berikut :
1.      Buka terminal pada ubuntu
2.      Masuk ke super user dan ketikkan passwordnya.
3.      Selanjutnya adalah menginstal apache2 dan bind9.
            Untuk menginstall apache2 ketik command seperti dibawah ini pada terminal :
Apt-get install apache2
            Pada terminal akan didownload software apache2 dan tunggu hingga proses selesai. maka akan didapat tampilan seperti dibawahh ini :



Selanjutnya install bind9 dengan mengetikkan :

apt-get install bind9

     Sama seperti apache2, bind9 akan didownload melalui terminal dan tunggu hingga proses download selesai. Pastikan apache2 dan bind9 terisntall agar dapat melakukan penyettingan pada DNS dapat berjalan dengan lancar.

4. Jika sudah terinstall, maka pada browser akan tampil "it works!" jika diketikkan localhost. Akan didapat tampilan seperti gambar dibawah ini :


tampilan tersebut akan diubah menjadi tampilan yang sesuai keinginan dan dengan nama sendiri,dal;am hal ini kami menggunakan "kelompokhap.html adapun cara untuk mengubahnya adalah dengan mengetikkan :

gedit kelompokhap.html 

dan isi dari tampilannya dapat diubah dengan beberapa program yang dapat dicari diinternet atau dibuat sendiri, program akan dibuat seperti gambar dibawah ini :


Coding diatas merupakan tampilan sederhana, dan akan didapat tampilan seperti diatas dengan mengetikkan localhost/kelompokhap.html pada browser , maka akan didapat tampilan seperti dibawah ini :
Tampilan diatas merupakan tampilan sederhana, dapat dibuat variasi yang lebih bagus lagi.

5. Selanjutnya, akan dibuat webserver dengan DNS, dimana kita tidak perlu lagi mengetikkan ip untuk membuka halaman, melainkan hanya dengan domain name nya saja.

6.Setelah itu, masuk ke direktori dari bind9, karena konfigurasi selanjutnya terletak pada direktori bind9, untuk masuk kedalam direktori tersebut, ketik program seperti gambar dibawah ini :

    cd /etc/bind

7. Membuat back up data dengan nama lain, dan dalam hal ini ditambah old1 pada namanya dengan mengetikkan :


8. Lakukan konfigurasi file dengan memanfaatkan text editor dengan mengetikkan command seperti gambar dibawah ini :


dengan mengetikkan command seperti gambar diatas,maka akan masuk ke text editor dan ketikkan konfigurasi  seperti dibawah ini :


Nama domain dan ip dapat diubah sesuai kehendak sendiri, dalam hal ini yang dipakai adalah "hit.com". setelah itu save text dengan menekan ctrl+o lalu enter dan exit dengan megetik ctrl+x.

8. Membuat back up dengan pada db.local dan db.127 dengan mengetikkan command seperti gambar dibawah ini :

pada command diatas, kita melakukan back up pada db.local menjadi db.1 dan dan db.127 menjadi  db.2. lalu ketik konfigurasi pada text editor seperti gambar dibawah ini :

Ketikkan nano db.1




gambar diatas merupakan tampilan text editor yang akan digunakan untuk menampilkan web server. Dimana menggunakan nama domain hit.com dengan ip dnsnya yaitu 172.168.100.1. Nama domain dan ip dapat dibuat sesuai keinginan, Dalam hal ini ip akan dibuat menjadi static dan akan menghasilkan sebuah web. Save dan exit selanjutnya melakukan pengeditan pada db.2 seperti dibawah ini :


nano db.2

konfigurasi diatas harus disave dan selanjutnya di exit. Untuk konfigurasi db.1 dan db.2 seperti gambar diatas dapat disesuaikan keinginan untuk nama domain dan IP nya.

9. Selanjutnya ip akan diubah ke static agar web dapat diubah, konfigurasinya seperti pada praktikum sebelumnya dengan mengetikkan :

nano /etc/network/interfaces

Ip diubah dari dynamic menjadi static dan ip disesuaikan dengan ip yang disetting pada db.1 dan db.2 tadi. Begitu juga dns -nameserver menjadi 192.168.100.1. Jangan lupa di save konfigurasi dan lakukan restart network untk mengaktifkan konfigurasinya dengan mengetikkan :

/etc/init.d/networking restart

10. Selanjutnya adalah membuka direktori resolv.conf, command ini berfungsi untuk menghubungkan ke internet dan menanyakan ke DNS server diinternet atau intranet, ketikkan command seperti dibawah ini :


nano /etc/resolv.conf

lalu konfigurasi nameserver seperti dibawah ini:

nameserver 8.8.8.8
nameserver 8.8.8.8
nameserver 192.168.100.1

Pada konfigurasi diatas, ip 8.8.8.8 adalah ip publik dari google, dan ip 192.168.100.1 adalah ip yang sudah di set pada konfigurasi diawal tadi.

11. Lakukan restart pada bind9 nya, fungsi dilakukan restart adalah untuk mengaktifkan konfigurasi yang telah dibuat. Untuk me-restart dapat dilakukan dengan mengetik command seperti dibawah ini:

service bind9 restart


Ketika di restart, jika failed, kemungkinan terjadi kesalahan dalam melakukan konfigurasi, coba di check kembali konfigurasinya, karena memang sering kesalahan dalam melakukan konfigurasinya sehingga dibutuhkan ketelitian.

12. langkah terakhir untuk mengetest apakah web server berhasil atau tidak dengan melakukan ping ke web seperti gambar dibawah ini :

ping hit.com
ping www.hit.com
ping 192.168.100.1

jika berhasil akan didapat tampilan seperti gambar dibawah ini :


Jika sudah berhasil, maka akan didapat tampilan seperti gambar dibawah ini :


dapat dilihat, tampilan diatas dibuka pada browser dengan menggunakan domain server yaitu www.hit.com.

Pada praktikum ini, kami menggunakan pc sebagai server dan agar dapat dibuka oleh pc lain, pc lain ip nya harus disesuaikan dengan ip pc server karna dalam hal ini jaringan yang digunakan adalah jaringan intranet. PC dihubungkan oleh switch ke pc server.

Monday, September 21, 2015

Konfigurasi Dasar Switch Cisco

Konfigurasi Dasar Switch Cisco - Artikel ini akan membahas tentang konfigurasi dasar switch Cisco dengan tujuan untuk mengenal sintaq CLI (Command Line Interfaces) pada Cisco IOS (Internetwork Operating System). Konfigurasi bisa dilakukan secara simulasi pada Cisco Packet Tracer ataupun GNS3.

Berikut konfigurasi dasar dengan menggunakan aplikasi Cisco Packet Tracer.
  1. Double klik pada PC yang akan dikonfigurasi. Pada menu, pilih Dekstop lalu pilih terminal.
  2. Ketika memilih Terminal, maka akan muncul task bar mengenai konfigurasi port atau Port Configuration. Isi seperti dibawah lalu OK.
  3. Pada router/switch yang belum dikonfigurasi maka akan muncul prompt router> atau switch> yang menandakan saat ini berada pada modus operasi user EXEC. Untuk memulai konfigurasi, ketikkan "enable" dan enter.

    Maka saat ini sudah memasuki modus operasi privilege EXEC, konfigurasi ini biasanya dilakukan pada modus global configuration dimana maksudnya konfigurasi ini berlaku secara keseluruhan, untuk beralih ke modus global configuration, perintahnya yaitu
    Switch# configure terminal atau switch#conf t 

    Beberapa konfigurasi dasar yang dilakukan yaitu: 

    a. Hostname

    Fungsi dari perintah ini yaitu untuk memberi nama router atau switch.
    Syntax :
      switch(config)#hostname (nama yang diinginkan)
    Contohnya : switch(config)#hostname 3TETA
    Switch(config) akan berubah menjadi 3TETA (config)

    b. Line console

    Fungsi dari perintah ini yaitu untuk mengaktifkan password pada line console, sehingga hanya orang yang mengetahui password saja yang bisa mengakses router/switch melalui line console.
    Syntax : 
    3TETA(config)#line console 0
    3TETA(config-line)#password (masukkan password, ex:geby)
    3TETA(config-line)#login
    3TETA(config-line)#exit (untuk kembali ke modus privilege EXEC)

    c. Line Virtual Terminal

    Fungsi dari perintah ini yaitu untuk mengaktifkan password pada line console, sehingga hanya orang yang mengetahui password saja yang bisa mengakses router/switch melalui line console.
    Syntax : 
    3TETA(config)#line vty 0 15
    3TETA(config-line)#password (masukkan password, ex:geby)
    3TETA(config-line)#login
    3TETA(config-line)#exit (untuk kembali ke modus privilege EXEC)

    d. Enable secret

    Fungsi dari perintah ini yaitu mengaktifkat kata secret (rahasia) pada perintah enable. Perintah ini sama dengan enable password, namun enable secret memiliki prioritas yang lebih tinggi dan kata secret dalam bentuk terenkripsi.
    Syntax : 
    3TETA(config)#enable secret (masukkan kata rahasia, contohnya GEBY)

    Untuk mengenkripsi password-password tersebut dapat diketikan perintah 
    Syntax: 
    3TETA (config)#service password-encryption

    e. Banner MOTD 

    Fungsi dari perintah ini yaitu memberikan kata peringatan ketika seorang user mencoba mengakses router/switch dengan password yang salah. 
    Syntax:
    3TETA(config)#banner motd"(kata yang ingin digunakan, contohnya WARNING)"

    f. Interface Vlan 

    Fungsi dari perintah ini yaitu untuk mengkonfigurasi dari VLAN (virtual line) untuk mengkonfigurasi IP address virtual line ini dapat diketikan syntax berikut:
    Syntax:
    3TETA(config)#interface vlan 1
    3TETA(config-if)#ip address (masukkan ip address) (masukkan subnet mask)
    3TETA(config-if)#no shutdown
    3TETA(config-if)#end

    Terakhir, untuk menyimpan semua konfigurasi yang sudah dilakukan dapat dengan cara
    Syntax: 
    3TETA#copy running-config startup-config

  4. Untuk mengkonfigurasi IP untuk PC dapat dilakukan dengan memilih pilihan IP configuration
  5. Pilih Static dimana dimaksudkan bahwa IP diberikan (dimasukkan) secara manual. Masukkan IP address beserta Subnet Mask-nya dan diakhiri dengan OK. 

    Sekian langkah-langkah konfigurasi dasar switch CISCO
    Selamat mencoba! 

    file download PKA : 4shared

Saturday, September 19, 2015

Konfigurasi Mikrotik Sebagai DHCP Server

Mikrotik routerOS adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer biasa menjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan jaringan wireless. Fitu-fitur tersebut diantaranya : Firewall & Nat, Routing, Hotspot, Point to Point Tunneling Protocol, DNS server, DHCP server, Hotspot, dan masih banyak lagi fitur lainnya.

Sedangkan DHCP merupakan singkatan dari Dinamyc Host Configuration Protocol adalah sebuah layanan yang secara otomatis memberikan nomor IP kepada komputer yang memintanya. komputer yang memberikan nomor IP inilah yang disebut sebagai DHCP server, sedangkan komputer yang melakukan request disebut DHCP Client. fungsi DHCP Seperti yang sudah diterangkan. fungsi DHCP ini adalah dapat memberikan nomor IP secara otomatis kepada komputer yang melakukan request.

Pada artikel ini akan membahas tentang konfigurasi DHCP Server pada Mikrotik router. Mikrotik yang digunakan yaitu Mikrotik Router Board RB/750GL. Bentuk fisik dari Mikrotik ini yaitu seperti dibawah ini. Untuk settingan ini Ethernet yang digunkan yaitu Eth2



Setting Mikrotik untuk interkoneksi LAN dan ISP

  1. Hubungkan PC dengan Mikrotik Router menggunakan kabel UTP ke Eth2.
  2. Buka Aplikasi Winbox. Pada pilihan Connect To, pilih alamat MAC yang tersedia pada bar titik.
  3. Klik Connect
  4. Ketika tampilan aplikasi Winbox muncul. Pilih menu Interfaces. Double klik pada salah satu ether, contoh: ether3. Pada menu konfigurasi Interfaces, ubah nama ether yang dipilih dengan ethernet3-LAN dan pilih none pada Master Port lalu OK.
  5. Jika settingan Interfaces selesai, selanjutnya setting IP address untuk DHCP dengan memilih menu IP > DHCP Server. Ini berarti IP yang disetting merupakan IP untuk DHCP Server.
    Pada menu IP DHCP Server tadi, klik pada pilihan menu DHCP Setup untuk mengkonfigurasi IP addressnya. Akan muncuk taskbar DHCP Setup. Untuk DHCP Server Interface, pilihlah ethernet yang dikonfigurasi pada menu Interface pada langkah awal tadi.
  6. Untuk konfigurasi IP address DHCP Server ini akan memunculkan beberapa task bar mengenai konfigurasi IPnya. Pertama, Masukkan IP address untuk DHCP server sebagai NetID yang akan digunakan oleh client di jaringan LAN, contohnya 192.168.103.0/24
     
    Pilih alamat IP Gateway, hal ini diarahkan ke 192.168.103.1
      
    Untuk range IP yang akan diberikan ke client, akan dibuat range defaultnya dari 192.168.103.2 – 192.168.103.254 
    Untuk IP DNS Server, disamakan dengan IP gateway seperti konfigurasi diatas yaitu 192.168.103.1 dan masukkan IP DNS jaringan yang digunakan saat ini
    Lease Time merupakan lamanya settingan IP akan berlaku, jika disetting selama 3 hari, ketika selama 3 hari jaringan tidak dapat terkoneksi, maka konfigurasi akan berubah ke konfigurasi default.
  7.  
     Jika konfigurasi IP sudah dilakukan dan berhasil, maka akan terbentuklah suatu DHCP.

      7. Hubungkan Router Mikrotik dengan Switch yang telah terhubung ke Client. Ketika Client terhubung, maka akan terlihat client yang menggunakan server DHCP tersebut. Dengan melihat alamat MAC yang ada, jika terdapat alamat MAC yang sama, ini menandakan Client tersebut menggunakan Server DHCP ini. Alamat MAC juga dapat dilihat dari ipconfig/all pada Prompt PC client.
 

Sekian konfigurasi DHCP melalui Mikrotik router.